<p style="text-align: justify;"> SELAT,(04/06/2018) – Sebelum acara ngaben / upacara Pembakaran Mayat, tanggal 05/06/2018, tampak Masyarakat Desa Selat sedang ramai-ramai  mengerumuni jenasah Ni Made Kantin 70 th yang tutup usia pada tanggal 01/06/2018 karena menderita penyakit asma di rumah kediamannya di Banjar Selat. Tanggal  04/06/2018, pukul 15.00 Wita. Masyarakat banjar selat yang terdiri dari kaum pria dan wanita mulai berdatangan ke rumah duka  dan berkumpul untuk laksanakan ritual memandikan jenasah.</p> <p style="text-align: justify;">        Kegiaatan ritual memandikan jenasah Ni Made Kantin,  beserta keluarga besar di rumah duka ikut bersama-sama membantu masyarakat  mengangkat jenasah dari bale gede/ Bale Adat di Banjar Selat. Jenasah dibopong ke tempat pemandian ke halaman rumah di sebelah utara Bale gede, pada sebuah pemandian terbuat dari rusuk kayu dan bambu  dibentuk  menyerupai rumah-rumahan kecil oleh Masyarakat  Banjar selat tadi paginya, lengkap diisi tikar pandan, daun pisang saba yang dihiasi dengan kain kasa / kain putih.</p> <p style="text-align: justify;">          Ritual ini berlangsung, dari pihak keluarga besar  sebelumnya sudah mempersiapkan sarana upacara antara lain  Banten upakara  yang disajikan di Bale Adat, mohon  air suci / tirta  di pura-pura paibon, pura kawitan dan pemerajan sendiri serta memohon doa kehadapan Ida Sang Hyang  Widhi Wasa dan Leluhur  dilengkapan dengan kembang / bunga dengan harapan ritual memandikan jenasah bisa menjadi lancar dan arwahnya  mendapatkan kesucian.</p> <p style="text-align: justify;">         Di Banjar Selat Anyar I Made Ordi seorang PNS umur 55 tahun juga meninggal pada 02/06/2018 karena menderita  Epilepsi masyarakat Banjar Selat juga laksanakan  ritual ini secara bergantian pada hari yang sama dalam bentuk  yang sama sehingga acara ini diadakan 2 kali pelaksanaan oleh masyarakat  banjar Selat.</p> <p style="text-align: justify;">        Ida Bagus Made Anom, Sag. Disamping selaku bendesa Adat juga sebagai mangku konteng  yang dibantu adiknya sendiri tampak sibuk,  Ida Bagus Ketut Oka Rama:  menyarankan  pihak keluarga dalam  ritual memandikan jenasah   agar anak / keluarga sendiri  wajib  membantu   memandikannya, dan setelah selesai memandikan jenasah  semua  pihak keluarga besar mengadakan persembahyangan kepadapan  Ida Sang Hyang Widhi Wasa, leluhur dan roh yang telah meninggalkan badan kasar, lanjut pembicaraan Ida Bagus Ketut Oka Rama.</p> <p style="text-align: justify;">         Setelah Selesai ritual memandikan jenasah ini, jenasah  bagian dada diisi kwangen, perlengkapan upacara lainnya, diikat dengan benang pada jari tangan dan kaki, kemudian dibungkus dengan Ante dari anyaman bambu dan terakhir dibungkus dengan kain putih bagian luar dibungkus dengan tikar pandan. Selanjutnya di bopong kembali  ke Bale Gede langsung diberikan suguhan sesajen selanjutnya  menunggu hari baik segera diabenkan tanggal 05/06/2018.</p> <p style="text-align: justify;">        I Made Semawan  selaku Kepala Desa Selat ikut hadir dalam ritual memandikan jenasah Ni Made Kantin dan I Made Ordi, merasa  salut dan bangga karena tradisi yang  masih utuh  yang pernah ada di Desa Selat, tetap berlangsung dengan peran serta  masyarakat Desa Selat memiliki sifat  kegotongroyongan  sangat tinggi walaupun sebagai desa yang kecil karena rasa kekeluargaan dan antosias masyarakat  masih tertanam seutuhnya.(001/KIM-SLT)</p>
Desa Selat Laksanakan Ritual Mandikan 2 Jenasah
05 Jun 2018