<p style="text-align: justify;"> SELAT (18/10/2018) &ndash; &nbsp;Bali dikenal dengan adat dan Budayanya jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Terbukti dengan banyaknya turis mendokumentasikan kebudayaan Bali dijaman Kerajaan melalui foto. Bali dengan daya tarik yang begitu tinggi, menuntut kehidupan sosial masyarakat Bali dijaman dahulu perlu dilestarikan dan dikembangkan. Maskot Desa sebagai salah satu upaya pengembangan kebudayaan untuk merefleksikan wajah desa, atau gambaran tentang desa sehingga desa tersebut memiliki ciri yang khas dan unik. Maskot Desa Selat terdiri dari tari Maskot dan lagu Maskot Desa.</p> <p style="text-align: justify;"> Berawal dari sini, Perbekel Selat I Made Semawan merancang bagaimana pelestarian adat dan budaya desa diperjuangkan dan dipertahankan sehingga nilai-nilai kebudayaan desa Selat tidak hilang digerus jaman. Untuk memperjuangkan itu, I Made Semawan dalam periode pemerintahannya telah memasukan ke dalam Visi dan Misi Perbekel yaitu &nbsp;memperkokoh kerukunan hidup bermasyarakat dalam jalinan adat, budaya dan agama.</p> <p style="text-align: justify;"> Untuk mewujudkan Tarian Maskot Desa, perlu kolaborasi antara kelompok penabuh dan kelompok penari sehingga hasil yang didapat bisa maksimal. Kelompok Penabuh sendiri di bawah koordinasi I Made Minrawan, dan Kelompok Penari di bawah Koordinasi I G. A. Basunari. &nbsp;&nbsp;Kedua kelompok telah banyak melewati proses latihan-latihan yang rutin dilakukan mengingat peluncuran (<em>launching</em>) Maskot Desa sudah dekat. Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (LISTIBIYA)Badung (13/10/2018), diundang untuk memberikan masukan-masukan mengenai Maskot Desa yang telah digarap di desa. &ldquo;Saya sangat berterimakasih kepada tim Listibiya Badung yang telah meluangkan waktunya untuk datang dan memberikan arahan-arahan kepada kami semua. Seni adalah relatif, sehingga harapan saya ke depan Tari Maskot ini benar-benar menjadi ikon Desa selat&rdquo; tutur I Made Semawan. (016/KIMSLT)</p>